Sabtu, 10 Januari 2009

Indonesia Penghasil Batu Bara Terbesar

BATULICIN, KAMIS - Indonesia dan Australia hingga saat ini masih menjadi negara penghasil batu bara terbesar di kawasan Asia Pasifik, demikian Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),Purnomo Yusgiantoro, Kamis (4/12).

Dalam sambutanya pada acara peresmian "Upgraded Brown Coal (UBC) Demonstratin Plant" di lingkungan Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalimantan Selatan, menteri mengatakan, di masa akan datang ada Tiga Proyek besar yang digarap Indonesia guna mengembangkan pengolahan batu bara yakni Coal Faction, Coal Gasifaction dan UBC.

UBC merupakan pabrik yang berfungsi meningkatkan kualitas batubara dari peringkat rendah menjadi batu bara yang memiliki sifat sama dengan peringkat lebih tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan energi dunia, mengingat mayoritas batu bara yang dimiliki Indonesia masih peringkat kalori rendah.

Teknologi UBC diharapkan bisa mampu menghasilkan batubara bersih yang dapat menjaga kestabilan kebutuhan pasokan energi. Batu bara hasil proses dengan nilai kalori tinggi serta kadar air dan polusi rendah sangat cocok digunakan untuk keperluan dalam dan luar negeri (ekspor).

Pengoperasian teknologi UBC di lingkungan Kecamatan Satui dimaksudkan sebagai contoh pabrik UBC yang pertama dilakukan di Indonesia bahkan di dunia. Jika nanti secara teknis mampu berkembang dengan baik maka dalam jangka panjang akan mulai dikembangkan sebagai pabrik komersial.

Pabrik percontohan UBC dengan kapasitas peringkat rendah 1.000 ton per hari merupakan umpan untuk menghasilkan batubara peringkat tinggi dengan kapasitas 700 ton per hari.

Namun, dengan pabrik yang ekonomis nantinya diharapkan mampu menghasilkan batubara peringkat tinggi dengan kapasitas minimal 5.000 ton per hari.

Fasilitas pabrik UBC dibangun di Desa Sungai Cuka, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Dengan pertimbangan bahwa contoh Batubara yang pernah diuji pada skala Pilot di Palimanan, berasal dari wilayah kerja PT Arutmin, di mana bersedia menyediakan lokasi.

Pabrik percontohan UBC digunakan sebagai sarana penelitian, pengembangan, dan juga sebagai sarana pelatihan bagi para operator baru. Produk pabrik percontohan UBC juga akan digunakan untuk uji karakteristik batu bara hasil proses UBC, termasuk uji pembakaran yang menggunakan boiler baik yang ada di Jepang maupun di Indonesia, tepatnya di PLTU Suralaya dan Tarahan.

Komitmen dari demonstran atau peresmian ini agar pihak pemerintah daerah bersama masyarakat bisa turut berpartisipasi memelihara keberadaan UBC. Agar dalam sistem pengoperasianya nanti dapat memberi peluang tenaga kerja yang lebih besar bagi masyarakat.

"Cita-cita kami akhir 2009 pabrik percontohan UBC sudah menjadi komersial. Sehinga pada 2010, kondisinya lebih besar lima kali lipat dari pabrik yang ada sekarang," tegas Purnomo.

Turut hadir acara peresmian itu Duta Besar Jepang untuk Indonesia Mr.Kojiro Shio Jiki, Gubernur Kalsel, H Rudy Ariffin, Kajari Batulicin, I Made Suarnawan dan Kapolres Tanah Bumbu, AKBP Irianto.

EDJ
Sumber : Ant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar